Rabu, 05 Desember 2012

Kumpulan Kisah-Kisah Nasrudin


Bismillah
Assalamulaikum saudara ku
Pada kesempatan ini saya ingin berbagi beberapa kisah humor dan mendidik dari kisah-kisah Nasrudin. Ada yang belum tahu siapa Nasrudin (wait Bukan Nasarudin tokoh-tokoh koruptor yang di DPR sana), berikut adalah sedikit tentang Nasrudin yang saya terjemahin menggunakan google translate....maaf bahasa inggris saya masih seadanya, yang sementara ini hanya bisa menerima dan sedikit sekali memeberi.

Mullah, Nasrudin Hoja muncul sebagai karakter unik dalam tradisi yang berkembang dari cerita. Kisah Nasrudin terkadang diadaptasi dan digunakan sebagai cerita pembelajaran oleh pengikut jalan sufi.
Selenkapnya bisa di cek di sini en.wikibooks.org/wiki/Sufism/Nasrudin 

Jika anda tertarik juga membaca beberapa kisah inspiratif, kisah sufi, kisah para sahabat nabi, kisah para ulama, kisah para wali dan pembesar-pembesar islam lainnya bisa ada buka link berikut KISAH MOTIVASI.

Ok berikut adalah beberapa kisah Nasrudin, semoga bisa menghibur 


Relivitas Keju

Setelah bepergian jauh, Nasrudin tiba kembali di rumah. Istrinya menyambut dengan gembira,
“Aku punya sepotong keju untukmu,” kata istrinya.
“Alhamdulillah,” puji Nasrudin, “Aku suka keju. Keju itu baik untuk kesehatan perut.”
Tidak lama Nasrudin kembali pergi. Ketika ia kembali, istrinya menyambutnya dengan gembira juga.
“Adakah keju untukku ?” tanya Nasrudin.
“Tidak ada lagi,” kata istrinya.
Kata Nasrudin, “Yah, tidak apa-apa. Lagipula keju itu tidak baik bagi kesehatan gigi.”
“Jadi mana yang benar ?” kata istri Nasrudin bertanya-tanya, “Keju itu baik untuk perut atau tidak baik untuk gigi ?”
“Itu tergantung,” sambut Nasrudin, “Tergantung apakah kejunya ada atau tidak.”

end...

Tidak Terlalu Dalam

Telah berulang kali Nasrudin mendatangi seorang hakim untuk mengurus suatu perjanjian. Hakim di desanya selalu mengatakan tidak punya waktu untuk menandatangani perjanjian itu. Keadaan ini selalu berulang sehingga Nasrudin menyimpulkan bahwa si hakim minta disogok. Tapi — kita tahu — menyogok itu diharamkan. Maka Nasrudin memutuskan untuk melemparkan keputusan ke si hakim sendiri.
Nasrudin menyiapkan sebuah gentong. Gentong itu diisinya dengan tahi sapi hingga hampir penuh. Kemudian di atasnya, Nasrudin mengoleskan mentega beberapa sentimeter tebalnya. Gentong itu dibawanya ke hadapan Pak Hakim. Saat itu juga Pak Hakim langsung tidak sibuk, dan punya waktu untuk membubuhi tanda tangan pada perjanjian Nasrudin.
Nasrudin kemudian bertanya, “Tuan, apakah pantas Tuan Hakim mengambil gentong mentega itu sebagai ganti tanda tangan Tuan ?”
Hakim tersenyum lebar. “Ah, kau jangan terlalu dalam memikirkannya.” Ia mencuil sedikit mentega dan mencicipinya. “Wah, enak benar mentega ini!”
“Yah,” jawab Nasrudin, “Sesuai ucapan Tuan sendiri, jangan terlalu dalam.” Dan berlalulah Nasrudin.

end... 

Kisah Sufi, Kisah Sukarno dan Mati Tersenyum

Jubah Jatuh

Nasrudin pulang malam bersama teman-temannya. Di pintu rumah mereka berpisah. Di dalam rumah, istri Nasrudin sudah menanti dengan marah. “Aku telah bersusah payah memasak untukmu sore tadi !” katanya sambil menjewer Nasrudin. Karena kuatnya, Nasrudin terpelanting dan jatuh menabrak peti.
Mendengar suara gaduh, teman-teman Nasrudin yang belum terlalu jauh kembali, dan bertanya dari balik pintu,
“Ada apa Nasrudin, malam-malam begini ribut sekali?”
“Jubahku jatuh dan menabrak peti,” jawab Nasrudin.
“Jubah jatuh saja ribut sekali ?”
“Tentu saja,” sesal Nasrudin, “Karena aku masih berada di dalamnya.”

end... 

Kekelan Massa

Ketika memiliki uang cukup banyak, Nasrudin membeli ikan di pasar dan membawanya ke rumah. Ketika istrinya melihat ikan yang banyak itu, ia berpikir, “Oh, sudah lama aku tidak mengundang teman-temanku makan di sini.”
Ketika malam itu Nasrudin pulang kembali, ia berharap ikannya sudah dimasakkan untuknya. Alangkah kecewanya ia melihat ikan-ikannya itu sudah habis, tinggal duri-durinya saja.
“Siapa yang menghabiskan ikan sebanyak ini ?”
Istrinya menjawab, “Kucingmu itu, tentu saja. Mengapa kau pelihara juga kucing yang nakal dan rakus itu!”
Nasrudin pun makan malam dengan seadanya saja. Setelah makan, dipanggilnya kucingnya, dibawanya ke kedai terdekat, diangkatnya ke timbangan, dan ditimbangnya. Lalu ia pulang ke rumah, dan berkata cukup keras,
“Ikanku tadi dua kilo beratnya. Yang barusan aku timbang ini juga dua kilo. Kalau kucingku dua kilo, mana ikannya ? Dan kalau ini ikan dua kilo, lalu mana kucingnya ?”

end... 

Membalik Logika

Seorang yang filosof dogmatis sedang meyampaikan ceramah. Nasrudin mengamati bahwa jalan pikiran sang filosof terkotak-kotak, dan sering menggunakan aspek intelektual yang tidak realistis. Setiap masalah didiskusikan dengan menyitir buku-buku dan kisah-kisah klasik, dianalogikan dengan cara yang tidak semestinya.
Akhirnya, sang penceramah mengacungkan buku hasil karyanya sendiri. nasrudin segera mengacungkan tangan untuk menerimanya pertama kali. Sambil memegangnya dengan serius, Nasrudin membuka halaman demi halaman, berdiam diri. Lama sekali. Sang penceramah mulai kesal.
“Engkau bahkan membaca bukuku terbalik!”
“Aku tahu,” jawab Nasrudin acuh, “Tapi karena cuma ini satu-satunya hasil karyamu, rasanya, ya, memang begini caranya mempelajari jalan pikiranmu.”

end... 

Manipulasi Deskripsi

Nasrudin kehilangan sorban barunya yang bagus dan mahal. Tidak lama kemudian, Nasrudin tampak menyusun maklumat yang menawarkan setengah keping uang perak bagi yang menemukan dan mengembalikan sorbannya.
Seseorang protes, “Tapi penemunya tentu tidak akan mengembalikan sorbanmu. Hadiahnya tidak sebanding dengan harga sorban itu.”
“Nah,” kata Nasrudin, “Kalau begitu aku tambahkan bahwa sorban itu sudah tua, kotor, dan sobek-sobek.”

end...

Bahasa Kurdi


Tetangga Nasrudin ingin belajar bahasa Kurdi. Maka ia minta diajari Nasrudin. Sebetulnya Nasrudin juga belum bisa bahasa Kurdi selain beberapa patah kata. Tapi karena tetangganya memaksa, ia pun akhirnya bersedia.
“Kita mulai dengan sop panas. Dalam bahasa Kurdi, itu namanya Aash.”
“Bagaimana dengan sop dingin ?”
“Hemm. Perlu diketahui bahwa orang Kurdi tidak pernah membiarkan sop jadi dingin. Jadi engkau tidak akan pernah mengatakan sop dingin dalam bahasa Kurdi.”



Sekian, kisah-kisah sufi, kisah sufi, kisah sufi lucu, semoga bermanfaat dan bisa menghibur
Wassalamualaikum

0 komentar:

Posting Komentar

◄ New Post Old Post ►