بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
Dari Abu Hurairah radiyallohu anhu, ia berkata, saya pernah mendengar Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda:“Semua umatku akan diampuni, kecuali orang yang terang-terangan berbuat dosa. Salah satu contohnya ialah seseorang yang melakukan suatu pekerjaan (buruk) dimalam yang ditutupi oleh Allah, tetapi kemudian pagi harinya ia justru mengatakan, ‘Semalam aku melakukan ini dan ini.’ Ketika tidur malam aibnya sudah ditutupi oleh Tuhannya, tetapi pagi hari ia justru membukanya sendiri.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Budaya malu memang sudah tinggalkan oleh sebagian besar masyarakat kita, inilah faktor utama yang mengakibatkan orang orang sekarang tidak merasa canggung bahkan terang-terangan dalam berbuat bahkan juga menceritakan dosa dan kejahatan yang sudah diperbuatnya. Parahnya ada sebagian yang entah kenapa merasa bangga jika dosa yang diperbuatnya tersebut diketahui dan sisebut sebut oleh orang lain.
Kehilangan rasa malu berarti kita juga sudah kehilangan salah satu cabang iman, ini sesuai dengan hadis nabi s.a.w yang diriwayatkan Bukhori dan Muslim.
Dari Abu Hurairah, dari Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Iman itu ada 60 lebih (atau 70 sekian) cabang. Iman yang paling utama adalah [ucapan] Laa ilaaha illalloh dan yang paling rendah adalah menyingkirkan gangguan dari jalan, sedangkan malu termasuk cabang dari iman.” (HR. Bukhori dan Muslim)
Sekian semoga ini bisa menjadi bahan renungan kita bersama, untuk menjadi orang yang lebih baik lagi.
Wassalamu’alaykum warohmatulloh wabarokatuh
0 komentar:
Posting Komentar